Sejarah Desa DIBEE

Diposting oleh Fachrudin Isnaeni on Minggu, 04 Agustus 2013

Sejarah Desa Dibee

Sejarah Desa Dibee - Dibee merupakan salah satu desa di kecamatan Kalitengah kab. Lamongan.
Letak georafis Desa Dibee  terletak 25 km dari pusat kota Lamongan.
Desa Dibee terbagi menjadi 2 (dua) dusun:
1. Dusun Dibee
2. Dusun Pandanarang/Dangarang

Nama Desa: Dibee Nama Dibee berasal dari nama salah satu tetua/pemimpin pendirian desa. Di diambil dari nama pendiri desa sebut saja Mbah Dipo, dan bee/be’e adalah bahasa jawa, yag berarti mungkin/kemungkinan,





Kramat
Lalu kenapa Dibee juga disebut Kramat?
Kramat/Karmat/Karamah (bahasa Arab: كرمة) berarti hormat/menghormati/penghormatan/pemuliaan. Di Indonesia, karamah juga populer dengan sebutan "keramat". 




Karamah secara bahasa adalah kemuliaan, namun secara istilah dalam agama maka banyak makna yg berbeda, yaitu pada muamalah (pergaulan) karamah adalah orang yg mulia dan dermawan.

Pendirian Desa
Desa Dibee didirikan dengan cara pemangkasan hutan, yang dipimpin oleh mbah Podi dan saudara/i beliau, mbah Podi dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana, keteladanan beliau membuat banyak pendatang yang menetap di desa, Keturunan merekalah yang sampai sekarang memadati populasi desa. Mbah Podi sendiri merupakan salah satu murid dari Sunan Drajat.





Putri Kediri (mbah Karimah)

Kurang begitu ingat dan pasti nama asli dari putri kediri, kita sebut saja beliau Mbok Ayu Roro Bojo yang disebut juga dengan mbah Karimah. Mbah Karimah adalah salah satu dayang yang dihormati di desa Dibee, sebagian sumber mengatakan mbah Karima ini ikut serta dalam pembangunan desa Dibee.
Mbah karima adalah salah satu putri dari kerajaan kediri (Hindu-budha) yang menikahi anak tunggal bupati Lamongan yang juga merupakan pemimpin pasukan lamongan dari kerajaan Majapahit, pada saat itu mbah Karimah menjadi Mu’allaf dan menjalani syari’at Islam dengan teguh, keteguhan beliaulah pada ajaran islamlah yang akhirnya beliau mendapatkan gelar Karimah artinya: yang dimuliakan.

Perjalanan mencari sang suami

Masih sangat mudah usia pernikahan mbah Karimah dan suaminya, mereka harus berpisah karena sang suami mendapatkan tugas dari kerajaan Majapahit, menangkap tiga kawalan bandit yang meneror penduduk pada daerah yang saat ini kita kenal dengan Gedong Kedo’an, Dukun kab. Gresik.
karena dalam waktu sangat lama sang suami tak kunjung kembali mbah Karimah yang pada sa’at itu pada usia sekitar 23 tahun, sangat mengkhawatirkan sang suami dan akhirnya memutuskan untuk mencari suaminya, pencarian itu sempat dilarang oleh mertua beliau namun dengan meyakinkan mertua atas kesetiaan cinta kepada sang putra akhirnya mbah Karimah berangkat dengan harapan bertemu dengan suami tercinta.

Kematian sang suami ...



{ 1 komentar... read them below or add one }

Unknown mengatakan...

Mas bro blh minta silsilah mbah DIPO, sama mbah Nyai Ayu Roro Bojo, saya asli Dibee mas bro

Posting Komentar